Penasaran dengan restoran tempat makan di Jakarta pilihan presiden Indonesia? Yuk, keliling Jakarta dan kunjungi tempat makan di Jakarta ini.
Ingin menjelajahi pengalaman kuliner unik di akhir pekan? Mari kita kunjungi restoran tempat makan di Jakarta yang menjadi favorit para presiden Indonesia. Restoran-restoran ini sering dijadikan tempat kunjungan mereka selama masa pemerintahan. Nikmati ragam sajian lezat, mulai dari gulai kepala ikan kakap hingga ikan bakar dengan bumbu khas Jimbaran.
Baca >> Tempat Makan Lotek Terdekat, Yang Enak dan Terkenal
Jika berada di kawasan Pondok Bambu, Jakarta Timur, jangan lewatkan kunjungan ke restoran legendaris yang telah buka sejak tahun 1985, menghidangkan sate dan tongseng yang lezat.
Tempat makan di Jakarta Warung Sate dan Tongseng Pak H. Budi Asli Solo, yang kini memiliki dua cabang tambahan di Jakarta Timur, menarik perhatian dengan kelezatan sajian khasnya. Bahkan, Presiden Joko Widodo, yang berasal dari Solo, pernah menikmati hidangan khas Solo ini di cabang Bekasi.
Di depan rumah makan, Anda akan menemukan pikulan tradisional yang digunakan untuk memajang sate dan tongseng, kini berfungsi sebagai tempat untuk meracik bumbu. Ternyata, Pak Budi memulai usahanya dengan berjualan keliling. Asap yang terus mengepul dari pembakaran sate menjadi tanda bahwa kedai ini selalu ramai dengan pembeli.
Anda dapat mencicipi kelezatan seporsi sate kambing yang empuk dengan bumbu kecap, irisan bawang merah, cabai, dan kol. Jangan lupa mencoba tongseng kambing yang dimasak dengan tungku arang, menggunakan daging segar dan bumbu turun-temurun. Tidak mengherankan bahwa warung ini berhasil memikat pelanggan setia dengan cita rasa yang autentik.
Lokasi : Jl. Pahlawan Revolusi No.7, RT.4/RW.3, Pd. Bambu, Kec. Duren Sawit, Kota Jakarta Timur (Map)
Tempat makan di Jakarta ini, berlokasi strategis di pusat kota dan terkenal dengan hidangannya yang lezat, Sari Bundo Juanda menjadi favorit para presiden, termasuk BJ Habibie dan Susilo Bambang Yudhoyono. Foto-foto mereka menjadi pemandangan yang membanggakan di dalam restoran ini.
Bahkan hingga saat ini, Istana Negara secara rutin memesan beragam paket makanan dari Sari Bundo, minimal seminggu sekali berdasarkan informasi dari pramusaji restoran.
Ayam goreng Sari Bundo ternyata menjadi menu andalan BJ Habibie, yang bahkan mampu menikmati hingga 16 potong ayam dalam satu seduhan. Meskipun ukurannya kecil, pengunjung seringkali memesan lebih dari satu potong karena teksturnya yang kering dan sedikit asin, cocok disantap bersama nasi putih.
Untuk pengalaman lebih lezat, daging ayam dapat dicocol dengan sambal petai beraroma khas yang kuat. Bagi yang tidak menginginkan ayam terlalu kering, Sari Bundo juga menyediakan ayam pop yang tak kalah populer, disajikan dengan sambal merah pedas, asam, dan manis.
Berbeda dari BJ Habibie, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono lebih menyukai sate Padang. Rasa sate Padang di Sari Bundo lebih lembut dan ringan, dengan aroma rempah yang tidak terlalu tajam. Sausnya memiliki warna oranye yang khas dan tekstur daging yang cukup empuk.
Satu porsi sate terdiri dari 10 tusuk dan disajikan di atas daun pisang. Bagi penggemar rendang, Sari Bundo juga menawarkan pengalaman menyantap rendang pedas dengan daging yang lembut.
Sebaiknya datang lebih awal untuk menikmati hidangan yang baru saja dimasak, tetapi persiapkan diri untuk antrean, karena Sari Bundo yang berdiri sejak tahun 1967 selalu ramai pengunjung terutama saat jam makan siang, terutama pada hari kerja.
Lokasi : Jl. Ir. H. Juanda No.27 1, RT.1/RW.3, Kb. Klp., Kecamatan Gambir, Kota Jakarta Pusat
Di wilayah Matraman, Handayani Prima tetap mempertahankan nuansa tempo dulu yang sangat kental. Interior yang didominasi oleh kayu jati, meja bundar, dan kursi rotan masih menjadi ciri khasnya. Tempat makan di Jakarta yang telah berdiri sejak tahun 1987 ini sering dijadikan tempat kunjungan oleh para petinggi negara, termasuk Presiden Joko Widodo dan mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama.
Selain dua tokoh tersebut, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan keluarganya juga menjadi langganan di Handayani Prima. Setiap kunjungannya, ada satu menu yang selalu dipesan, yaitu ikan gurame bakar Jimbaran khas Handayani Prima.
Bumbunya memberikan rasa gurih yang meresap, dengan sentuhan manis sebagai penyeimbang. Lebih nikmat bila disajikan dengan nasi putih hangat dan kangkung tumis bawang putih yang renyah. Tak lupa, pesan juga tempe goreng dan sambal sebagai pendamping.
Jika Anda menginginkan kudapan ringan, cobalah otak-otak bakar yang dibungkus daun pisang, disajikan dengan saus kacang sambil menunggu pesanan lengkap tersaji. Tekstur legit dari ikan segar semakin menambah kenikmatan kuliner ini. Dengan keunikan dan cita rasa yang khas, Handayani Prima tetap menjadi destinasi kuliner yang dicari dan disukai.
Lokasi : Jl. Matraman Raya No.45 1, RT.1/RW.3, Palmeriam, Kec. Matraman, Kota Jakarta Timur
Menemukan bakso di Jakarta memang tidak sulit, tetapi menemukan bakso yang menjadi favorit keluarga presiden Republik Indonesia memberikan pengalaman yang spesial. Penjual bakso ini awalnya berjualan di Jalan Cendana, tepat di depan rumah mendiang presiden kedua Indonesia, Soeharto.
Sejak tahun 1968, tempat makan di Jakarta Bakso Cendana bahkan mendapat tempat istimewa di halaman rumah keluarga Soeharto karena begitu digemari. Saat ini, gerobaknya dapat ditemukan di sebelah kiri pintu masuk gedung KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia).
Meskipun pindah lokasi, Bakso Cendana tetap menjadi pilihan utama keluarga Cendana. Pak Andi, pemilik Bakso Cendana, meracik kuah bakso dengan mi kuning dan bihun, sawi, dan toge segar yang dibumbui dengan tongcai (asinan sawi putih), seledri, serta campuran bumbu dari kemiri, bawang putih, dan lada. Jika Anda lebih suka hanya dengan bihun, itu juga bisa!
Menurut Pak Andi, Soeharto lebih menyukai bakso dengan tambahan bihun. Untuk memberikan rasa lebih, disajikan dengan taburan bawang putih cincang yang digoreng kering di atas kuah. Dengan harga hanya Rp20,000, Anda dapat menikmati semangkuk bakso dengan porsi jumbo, yang sering disantap oleh anggota Paspamres (Pasukan Pengaman Presiden).
Bakso Cendana tidak hanya lezat saat dimakan polos, tetapi juga nikmat jika disantap dengan kecap, sambal, dan saus sesuai selera. Tak heran bahwa Bakso Cendana telah menjadi langganan keluarga Cendana selama bertahun-tahun dengan cita rasa yang tak tergantikan.
Lokasi : Jl. Teuku Umar No.10 12, RT.1/RW.1, Gondangdia, Kec. Menteng, Kota Jakarta Pusat
Tempat makan di Jakarta ini berbeda dari restoran Padang yang umumnya mudah ditemui di ibu kota, Medan Baru telah menjadi ikon sejak era 1970-an sebagai restoran yang menghadirkan sajian unik yang menggabungkan kekhasan Minang-Melayu dengan hidangan khas Sumatera Utara.
Salah satu hidangan andalannya adalah gulai kepala ikan kakap, disajikan di piring logam berukuran besar dengan kuah gulai yang berwarna oranye pekat. Tak hanya daging ikan yang lembut, tetapi juga kuah yang kental dengan dominasi rasa kelapa yang gurih dan kaya, menjadi kunci utama kelezatannya.
Popularitas hidangan ini pernah dicicipi oleh Presiden Joko Widodo saat kunjungannya bersama Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Sebagai pelengkap, hidangan dengan santan segar khas Medan Baru ini sangat cocok disantap dengan sayur pucuk labu.
Selain gulai kepala ikan kakap, Medan Baru juga menawarkan hidangan favorit berupa burung punai goreng. Meskipun berukuran tidak terlalu besar, hidangan ini tetap diminati karena teksturnya yang lembut di dalam, namun tetap garing pada bagian luar.
Bumbunya yang gurih dan meresap hingga ke tulang menjadi daya tarik utama. Jangan lupa untuk mencoba rendang dengan bumbu kental berwarna cokelat tua, ikan teri balado, dan sayur daun pepaya rebus yang bebas dari rasa pahit.
Sebagai penutup, segelas es terong Belanda segar dengan kandungan zat gizi yang dapat menurunkan kadar kolesterol jahat dapat menjadi pilihan ideal untuk menyelesaikan sesi makan di Medan Baru. Dengan cita rasa yang otentik dan beragam, restoran ini memastikan pengalaman kuliner yang tak terlupakan.
Lokasi : Jl. Krekot Bunder Raya No.65, RT.1/RW.6, Ps. Baru, Kecamatan Sawah Besar, Kota Jakarta Pusat