Wisata religi di Surabaya menjadi pilihan banyak orang karena kaya akan titik sejarah keagamaan, seperti yang dapat ditemui di kesunanan Surabaya. Selain itu, Surabaya juga memiliki masjid terbesar di kota ini dan menjadi yang kedua terbesar di Indonesia setelah Istiqlal, yaitu Masjid Al Akbar.
Masjid Al Akbar memang sangat terkenal di Surabaya dan sering menjadi destinasi wisata religi. Banyak yang datang untuk mengenal lebih dekat bangunan dan sejarahnya. Ada pula yang sekadar mampir untuk beribadah dan berfoto bersama.
Lalu, apa saja fakta menarik yang perlu diketahui tentang masjid terbesar di Kota Surabaya ini? Yuk, kita simak bersama agar lebih mengenal Masjid Al-Akbar!
Dikenal sebagai masjid terbesar di Kota Surabaya dan meraih predikat terbesar kedua di Indonesia, Masjid Al-Akbar memiliki daya tarik yang tak terbantahkan. Keunggulan ini tidak lain karena masjid ini memiliki luas yang luar biasa, mampu menampung hingga 36.000 jamaah.
Dibangun sejak tahun 1955, masjid ini menghiasi kawasan Pagesangan Surabaya Selatan dengan luas mencapai 22,3 ribu meter persegi. Lokasinya yang strategis menjadikannya sebagai pusat wisata religi yang sering dikunjungi. Dengan keindahan dan ketenangan yang ditawarkan, Masjid Al-Akbar Surabaya patut menjadi destinasi bagi mereka yang mencari kedamaian dan kebesaran arsitektur.
Masjid Al-Akbar Surabaya adalah hasil dari impian yang telah lama diidamkan oleh umat Islam di kota ini, yang jumlahnya mendekati 5 juta jiwa, dan juga mencerminkan aspirasi 35 juta warga Jawa Timur. Dibangun di atas lahan seluas 11,2 hektar, masjid ini memiliki bangunan seluas 28.509 m2 dan mampu menampung 36.000 jamaah. Berlokasi di kawasan Pagesangan Surabaya Selatan, tepatnya di tepi jalan tol Surabaya-Malang.
Masjid Al-Akbar Surabaya direncanakan sebagai Islamic Center dengan peran multidimensi, menyatukan dimensi religius, kultural, dan edukatif, termasuk sebagai destinasi wisata religi. Dengan misi membangun dunia Islam yang penuh rahmat, secara fisik, masjid ini menjadi landmark kota Surabaya, sementara simboliknya memperkaya peta dunia Islam, memberikan citra positif kota ini di mata dunia.
Proyek pembangunan Masjid Al-Akbar dimulai pada 4 Agustus 1995 berdasarkan gagasan Mantan Walikota Surabaya, Soenarto Soemoprawiro. Wapres Try Sutrisno meletakkan batu pertama, dan Presiden KH Abdurrahman Wahid meresmikannya pada 10 November 2000.
Meski dimulai dengan konsep pembangunan cepat (fast track), masjid ini mengalami proses panjang hingga kehadirannya. Keinginan untuk segera hadir di tengah masyarakat tidak bisa menghilangkan realitas bahwa setiap langkah memerlukan waktu. Inilah perjalanan dan proses pembangunan Masjid Al-Akbar Surabaya, yang kini menjadi kebanggaan dan ikon kota.
Daya tarik utama dari Masjid Al-Akbar Surabaya adalah kubahnya yang unik, dengan bentuk dan warna yang berbeda dari kubah masjid umum di Indonesia. Perbedaan ini terkait dengan penggunaan teknologi baru yang jarang digunakan dalam pembangunan masjid di Indonesia.
Proses pembangunan kubah dimulai dengan kerjasama antara panitia pembangunan dan PT. Binatama Akrindo, yang mengkhususkan diri dalam produk Tridome Space Structure sebagai struktur atap kubah utama. Bentuk kubah yang hampir mirip setengah telur dengan 1,5 lapis memiliki tinggi sekitar 27 meter, dan didukung oleh bentuk piramida terpancung dalam 2 lapis setinggi sekitar 11 meter, dengan diameter tumpuan 54 m x 54 m.
Pertemuan antara bentuk lengkung dan bidang datar ini menimbulkan tingkat kesulitan yang rumit, namun diatasi oleh tim profesional dengan dukungan program-program CAD/CAE/CAM dan FABRIC. Analisis struktur dan hasil produksi dilakukan dengan ketelitian dan ketepatan yang tinggi.
Meskipun memiliki tantangan dalam penutunan struktur, ketepatan perhitungan dimensi-dimensi simpul dari bola baja padat menciptakan hasil yang indah. Pemasangan komponen struktur di lapangan dilakukan tepat waktu dengan disiplin kerja dan pengalaman dari tim pelaksana, didukung oleh peralatan canggih dan tower crane.
Selanjutnya, penutup kubah menggunakan sistem berlapis, termasuk Atap Kedap Air (AKA) dan Enamel Steel Panel (ESP). Enamel Steel Panel adalah panel baja kuat dan tahan lama yang menutupi konstruksi space frame di bawahnya. Proses desain, perencanaan, pra produksi, produksi, dan pemasangan dilakukan dengan matang untuk memastikan hasil akhir yang kokoh dan indah.
Penutup kubah ini tidak hanya memenuhi fungsi teknis, tetapi juga memperhatikan estetika. Pemasangan plafon di bawah struktur baja space frame dilakukan untuk meningkatkan kualitas peredaman suara dan menambah nilai estetis.
Proyek penutup kubah ini dipercayakan kepada PT. Tridome Indonesia Engineering dan PT. Sangasri Candraditya sebagai pemasok Enamel Steel Panel. Bahan-bahan lain seperti profil baja, plat tekuk, dan bahan-bahan kimia diimpor dari berbagai pemasok lokal dan pabrikan langsung.
Salah satu unsur penunjang keindahan di Masjid Al-Akbar Surabaya adalah kehadiran berbagai elemen interior, termasuk hiasan kaca patri. Meskipun telah lama tidak umum digunakan oleh masyarakat, kaca patri ini membawa daya tarik dan keindahan tersendiri baik pada bagian eksterior maupun interior masjid.
Hiasan kaca patri di Masjid Al-Akbar Surabaya dibuat dengan menggunakan sistem Triple Glazed Unit. Teknologi ini melibatkan pelapisan panel kaca patri atau panel bevel dengan kaca tempered menggunakan bahan dan mesin buatan Amerika. Selain menghemat energi, Triple Glazed Unit juga efektif dalam meredam suara bising.
Dalam sejarah, hiasan serupa sering digunakan dalam pembangunan masjid-masjid kuno, meskipun pada waktu itu teknologi dan kualitas barang mungkin belum sebaik yang ada saat ini. Meskipun begitu, corak, motif, dan keindahan yang dihasilkan kadang memiliki daya tarik yang setara. Bahkan, dapat dikatakan bahwa kualitas produk pada masa lalu mungkin lebih baik dari produk saat ini.
Salah satu daya tarik utama di Masjid Al Akbar Surabaya adalah keberadaan menaranya yang menjulang tinggi hingga mencapai 99 meter. Menara ini tidak hanya menjadi elemen arsitektur yang megah, tetapi juga menyediakan pengalaman unik bagi jamaah yang ingin menikmati pemandangan Surabaya dari ketinggian.
Dilengkapi dengan lift berkapasitas 550 kg (8 orang), jamaah dapat dengan mudah naik ke puncak menara untuk menikmati view of Surabaya from the top. Fasilitas kantin yang memadai juga tersedia, memungkinkan jamaah untuk menikmati pemandangan sambil menikmati makanan ringan dan cemilan yang tersedia.
Selain menikmati pemandangan, jamaah dapat melakukan berbagai aktivitas lain di atas menara. Berfoto dari atas menara dengan latar belakang pemandangan kota, gedung-gedung sekitar, dan kubah masjid menjadi momen berharga. Aktivitas ini tidak hanya cocok untuk berpose, tetapi juga dapat menjadi latar belakang yang menakjubkan untuk keperluan fotografi atau acara televisi.
Untuk menikmati semua keseruan ini, tiket masuk ke menara tersedia dengan harga Rp.10.000,- untuk dewasa dan Rp.6.000,- untuk anak-anak. Menara buka setiap hari mulai pukul 08.00 hingga 16.00, kecuali saat waktu shalat di mana menara tutup sementara.
Satu ciri khas yang membuat Masjid Al Akbar begitu unik adalah keberadaan kubah berwarna hijau zamrud. Kubah setengah telur ini menjadi daya tarik utama karena mencolok dan mudah dikenali dari kejauhan, dengan ketinggian mencapai sekitar 27 meter.
Di bagian dalam masjid terbesar di Kota Surabaya ini, lantai marmer melapisi permukaan, memberikan kesan sejuk kepada pengunjung. Pemilihan warna cerah di beberapa bagian juga menciptakan atmosfer damai, yang dapat menambah kekhusukan saat beribadah. Masjid Al Akbar Surabaya tidak hanya mempesona dari luar, tetapi juga memberikan pengalaman yang indah di dalamnya.
Seperti masjid pada umumnya, Masjid Al Akbar memiliki ornamen kaligrafi yang sangat khas. Ornamen ini tidak hanya menambah kecantikan, tetapi juga memberikan kesan kemegahan pada masjid, menciptakan atmosfer damai yang begitu terasa.
Bagian atas masjid ini menghadirkan ukiran kaligrafi yang luar biasa, membentang sepanjang 180 meter dan lebar 1 meter. Wow, kesan mewah semakin terasa dengan kehadiran detail semegah ini.
Menara Masjid Al Akbar memiliki tinggi mencapai 99 meter, merepresentasikan asmaul husna. Menara ini dilengkapi dengan pengeras suara yang menyampaikan seruan adzan dan panggilan kajian. Pengunjung juga berkesempatan untuk naik ke menara ini dan menikmati pemandangan Surabaya dari ketinggian yang memukau.
Masjid Al Akbar secara resmi dibuka kembali pada tahun 2000 dengan upacara peresmian yang dihadiri oleh Presiden KH Abdurrahman Wahid. Peresmian ini menjadi momen istimewa karena Presiden Wahid dengan sengaja datang ke Surabaya. Tidak sedikit kenangan berharga yang terkait dengan mantan presiden Indonesia keempat ini yang melekat pada Masjid Al-Akbar.
Fasilitas Sebagai masjid terbesar di Kota Surabaya, tak heran jika Masjid Al Akbar menjadi destinasi favorit wisatawan. Selain sebagai tempat ibadah, masjid ini juga berfungsi sebagai pusat kajian agama Islam di Jawa Timur.
Untuk memastikan kenyamanan dan keamanan pengunjung, Masjid Al Akbar dilengkapi dengan fasilitas lengkap. Di sini, terdapat poli umum, poli gigi, laboratorium, hingga pusat bekam sebagai fasilitas kesehatan yang tersedia.
Itulah beberapa fakta menarik mengenai Masjid Al Akbar sebagai masjid terbesar di Kota Surabaya. Keindahan dan keberfungsian masjid ini membuatnya layak untuk dikunjungi oleh banyak orang. Jika Anda mencari masjid terdekat yang ada di Surabaya, silahkan datang ke Masjid Al Akbar ini.