Kota Semarang adalah tujuan wisata yang mengagumkan, dengan beragam daya tarik yang bisa dinikmati. Selain bisa menjelajahi banyak peninggalan bersejarah dari masa penjajahan Belanda, pengalaman kuliner di kota ini juga sangat menarik karena Semarang dikenal sebagai surga kuliner yang penuh dengan cita rasa lezat!
Ada banyak makanan khas Semarang yang seharusnya Anda coba jika Anda merencanakan perjalanan ke sana. Mulai dari makanan manis hingga hidangan gurih, semuanya bisa dijadikan oleh-oleh yang sempurna untuk orang yang Anda cintai.
Bagi kebanyakan orang, nama Kota Semarang sering kali terkait dengan hidangan ikan pindang. Namun, makanan khas dari Semarang ini sebenarnya menggunakan daging sapi, disajikan dengan kuah kluwek yang kaya akan rempah-rempah dan daun melinjo. Meskipun terlihat mirip dengan rawon pada pandangan pertama, rasa kluweknya memiliki keunikan tersendiri, dengan sentuhan kelezatan yang segar di lidah.
Jika Anda ingin mencicipi makanan khas Semarang ini, Anda bisa berkunjung ke Warung Pak Ndut, yang terkenal dengan nasi pindang legendaris mereka. Warung Pak Ndut telah berdiri selama empat generasi sejak tahun 1973 dan terletak di Jl. Stadion Selatan, Karangkidul, Semarang. Pastikan Anda datang antara jam 07.00 pagi hingga jam 03.00 sore, agar tidak kehabisan kesempatan untuk menikmati lezatnya hidangan ini.
Ternyata, meskipun namanya mengandung kata “babat,” wingko babat tidak mengandung babat di dalamnya. Wingko babat merupakan salah satu makanan khas Semarang yang telah meraih popularitas di seluruh Indonesia.
Makanan khas Semarang ini, Wingko Babat, sangat terjangkau dengan harga mulai dari Rp. 3.000 saja. Terbuat dari bahan-bahan seperti tepung beras ketan, kelapa muda, dan gula, Wingko Babat umumnya memiliki bentuk bundar pipih dan kini telah tersedia dalam berbagai varian rasa. Makanan ini seringkali menjadi pilihan oleh-oleh yang dicari oleh para wisatawan.
Tidak seperti soto Semarang, soto Bangkong memiliki kuah yang jernih dengan warna kecoklatan. Nama “bangkong” sendiri berasal dari lokasi awal berdirinya soto ini, yaitu dekat dengan Kantor Pos Bangkong.
Soto Bangkong disajikan dengan cara yang mirip dengan soto Semarang, dengan beragam makanan pendamping. Beberapa makanan pendamping yang pas untuk soto Bangkong termasuk perkedel, tempe, sate kerang, dan sate telur burung puyuh.
Harganya juga cukup terjangkau, dengan harga sekitar Rp. 13.000 per porsi. Jika Anda ingin mencobanya, Anda bisa langsung mengunjungi Soto Bangkong yang berlokasi di Jl. Bridgen Katamso no. 1.
Dari namanya saja, kita sudah bisa menduga karakteristiknya. Soto khas Semarang ini mempunyai kuah kaldu dari ayam kampung yang kental, tetapi tetap terasa ringan dan menyegarkan di tenggorokan. Biasanya, soto Semarang ini disajikan dengan beragam makanan pendamping seperti sate usus, sate telur puyuh, sate kerang, sate ati, tahu goreng, dan tempe mendoan.
Meskipun terdengar seperti makanan yang berat, soto Semarang sering kali dijadikan sarapan. Harganya yang terjangkau membuatnya menjadi favorit banyak orang. Anda bisa menikmati soto Semarang dengan harga mulai dari Rp. 10.000an saja. Dengan sarapan seperti ini, Anda pasti akan memiliki energi yang cukup untuk menjalani aktivitas hingga siang hari!
Seperti halnya Jogja yang dikenal dengan nasi gudeg dan Solo dengan nasi liwet, Semarang juga memiliki hidangan khasnya, yaitu nasi ayam khas Semarang. Nasi ayam ini seringkali menjadi pilihan makan siang favorit karena porsinya yang cukup besar.
Nasi ayam, sesuai dengan namanya, terbuat dari bahan utama berupa daging ayam dan disajikan dengan kuah kental yang kaya akan rempah-rempah seperti bawang merah, bawang putih, garam, cabai, dan serai. Biasanya, nasi ayam disajikan bersama dengan campuran sayur urap dan gorengan.
Salah satu tempat terkenal untuk mencicipi nasi ayam di Semarang adalah Nasi Ayam Bu Wido yang terletak di Brumbungan, Semarang. Dengan harga Rp. 12.000, Anda sudah bisa menikmati satu porsi nasi ayam yang lengkap!
Tidak hanya namanya yang unik, roti ganjel rel juga memiliki bentuk dan tekstur yang berbeda dari roti biasanya. Roti ini memiliki bentuk kotak memanjang, mirip dengan bantalan rel kereta api.
Dengan aroma khas kayu manis, roti ganjel rel terbuat dari tepung terigu, gula, kayu manis, dan dilapisi dengan taburan wijen di atasnya. Teksturnya sendiri cukup padat dan keras, namun tetap enak untuk dinikmati bersama secangkir teh atau kopi di waktu sore!
Jika Anda sedang berwisata ke Semarang dan ingin membawa oleh-oleh khas dari kota ini, Roti Ganjel Rel adalah pilihan yang direkomendasikan. Roti ganjel rel biasanya dijual perbalok atau perkotak, dengan kisaran harga mulai dari Rp. 12.000.
Tahu goreng khas Semarang ini dapat Anda nikmati dengan harga mulai dari Rp. 5.000an saja! Tahu petis bisa menjadi salah satu pilihan camilan saat Anda berkunjung ke Semarang karena ukurannya yang kecil dan pas. Sesuai dengan namanya, tahu goreng dengan sambal petis ini memiliki rasa yang asam dan segar. Petis udang yang digunakan memberikan sentuhan rasa yang khas.
Konon katanya, hanya ada dua tipe orang yang ada dalam hal tahu petis ini. Pertama, pecinta tahu petis, dan kedua, mereka yang sangat tidak menyukai tahu petis. Hal ini disebabkan oleh rasa sambal petis yang memiliki karakteristik yang unik.
Mie kopyok sering kali mengingatkan kita pada mie kocok khas Bandung. Kuah mie kopyok memiliki rasa yang khas dan kaya rempah-rempah. Umumnya, mie kopyok terdiri dari mie sebagai bahan utamanya, tauge, irisan tahu pong, lontong, potongan daging sapi, dan kerupuk remah yang terbuat dari kerak atau gendar.
Mie kopyok makanan khas Semarang ini yang terkenal adalah mie kopyok Pak Dhuwur yang lokasinya di jalan tanjung (Map Lokasi Mie Kopyok). Harganya sangat terjangkau, mulai dari Rp. 10.000 saja, sehingga Anda bisa memanjakan lidah dan perut Anda dengan hidangan yang lezat dan memuaskan!
Untuk para pecinta jeroan, ini adalah panggilan Anda! Makanan khas Semarang ini, yang disebut babat gongso, berbahan dasar babat. Kata “gongso” sendiri merupakan nama makanan khas Semarang yang berarti “tumis.” Jadi, babat gongso adalah babat yang ditumis tanpa kuah. Makanan ini memiliki cita rasa manis, karena bumbunya menggunakan kecap manis.
Di Semarang, terdapat sebuah warung babat gongso yang terkenal, yaitu Babat Gongso dari Warung Pak Sukarmin yang terletak di Jl. Pemuda, Semarang. Warung Pak Sukarmin telah berdiri sejak tahun 1971 dan mewarisi resep bumbu gongso yang khas dari orangtua mereka.
Babat Pak Karmin dikenal karena babatnya yang empuk, gurih, dan tanpa bau. Harganya juga terjangkau, sekitar mulai dari Rp. 20.000 saja. Babat gongso sangat pas disantap dengan nasi putih hangat atau nasi goreng.
Lumpia, pada dasarnya, berasal dari dialek Hokkien dan bahasa Mandarin, yang disebut “Loen Bing,” yang kemudian menjadi Loen Pia atau Lunpia, dan dikenal sebagai Lumpia di Indonesia. Meskipun ada beragam jenis lumpia di Indonesia, apa yang membedakan lumpia Semarang dengan lumpia pada umumnya?
Dalam hal bentuk dan isian, lumpia khas Semarang ini cenderung serupa dengan lumpia umumnya. Namun, perbedaannya terletak pada cara pembuatannya dan cara penyajiannya. Kulit lumpia Semarang terbuat dari adonan tepung terigu dan air yang dicetak tipis dan bundar. Kemudian, lembaran kulit tersebut diisi dengan adonan rebung, dilipat, dan digulung menjadi bentuk bulat panjang.
Yang membedakan, lumpia Semarang dapat disantap dalam keadaan digoreng (lumpia kering) atau dalam keadaan tidak digoreng (lumpia basah). Tidak lupa, saus dan acar segar khas Semarang juga menambah cita rasa istimewanya.
Sausnya terbuat dari campuran tepung kanji, gula merah, dan bawang, dengan tekstur yang kental, lengket, dan manis. Sementara acarnya berisi mentimun dan tunas bawang merah atau lokio. Dengan kombinasi ini, lumpia Semarang memiliki cita rasa yang unik dan lezat yang mungkin sudah mulai terbayang di lidah Anda!
Tahu gimbal adalah salah satu makanan khas Semarang yang berisi tahu, tempe, irisan kol, dan tauge yang dilumuri oleh bumbu kacang goreng yang kental. Beberapa penjual juga dapat menambahkan isian udang utuh atau bakwan udang ke dalamnya. Meskipun pada pandangan pertama mungkin terlihat sedikit, satu porsi tahu gimbal ternyata cukup mengenyangkan.
Makanan dengan bumbu kacang sering ditemukan dalam berbagai menu makanan Indonesia, seperti gado-gado, ketoprak, pecel, dan lainnya. Yang membedakan bumbu kacang dalam tahu gimbal ini adalah kacangnya digoreng terlebih dahulu dan dihaluskan secara kasar, sehingga saat Anda menyantapnya, Anda masih dapat menikmati tekstur garing dari kacang. Harganya biasanya berkisar sekitar Rp. 14.000.
Selain berbagai camilan, Bandeng Presto Juwana adalah salah satu kuliner khas Semarang yang cocok sebagai oleh-oleh atau lauk makan. Ikan bandeng adalah jenis ikan yang cenderung sulit dimakan karena banyak tulang, oleh karena itu ikan ini harus dipresto terlebih dahulu agar dagingnya menjadi lunak dan dapat dimakan dengan nyaman tanpa takut terjebak tulang.
Bandeng presto ala Semarang pertama kali diperkenalkan oleh Hanna Budimulya pada tahun 1977. Ikan bandeng ini disiapkan dengan bumbu kunyit, bawang putih, dan garam, lalu dibungkus dengan daun pisang, dan dimasak dalam panci presto. Dalam proses ini, bumbu meresap sempurna hingga ke dalam daging ikan.
Karena diproses dengan metode presto, bandeng presto ini sangat cocok dijadikan oleh-oleh. Makanan ini dapat bertahan selama beberapa hari tanpa harus divakum, tetapi jika divakum, dapat bertahan hingga 1-2 bulan.
Mochi adalah camilan kenyal yang khas dari Jepang. Namun, di Semarang, Anda dapat menemukan kue mochi yang dikenal dengan nama Moaci Gemini, yang merupakan perpaduan budaya Jepang dan Tionghoa.
Berbeda dengan mochi tradisional Jepang yang ukurannya besar, kue mochi ala Semarang memiliki ukuran yang lebih kecil dan diisi dengan kacang, serta diberi taburan wijen di atasnya. Rasanya tidak hanya kenyal, tetapi juga gurih, dengan aroma harum yang berasal dari isian kacangnya. Kue ini pasti disukai oleh berbagai kalangan, terutama anak-anak.
Moaci Gemini tidak hanya menawarkan kue mochi dengan isian kacang. Mereka juga memiliki berbagai varian isian lainnya, seperti buah-buahan, coklat, cookies and cream, dan lainnya. Harganya pun cukup terjangkau, mulai dari Rp. 17.000 hingga Rp. 75.000 saja, Anda sudah bisa menikmati berbagai varian kue mochi yang lezat.
Makanan khas Semarang merupakan hal yang layak dicoba saat Anda berkunjung ke kota ini. Dari nasi ayam hingga lumpia, soto, tahu gimbal, dan banyak lagi, Semarang memiliki banyak hidangan lezat untuk dinikmati.
Makanan-makanan ini juga bisa dijadikan oleh-oleh yang sempurna untuk dibawa pulang kepada orang tersayang. Jadi, selamat menikmati petualangan kuliner Anda di Kota Semarang dan jangan lupa untuk mencoba berbagai hidangan khas yang menggoda selera!
Baca Juga : Kuliner Malam Semarang: Rekomendasi Makan Malam di Semarang