Bali adalah pulau yang tidak hanya menawarkan keindahan alamnya, tetapi juga keanekaragaman kuliner yang memikat. Saat berlibur ke Pulau Dewata, mencicipi makanan khas Bali adalah pengalaman yang tidak boleh dilewatkan.
Mulai dari nasi campur, bebek betutu, ayam betutu, hingga jaja Bali yang manis, kuliner Bali memiliki cita rasa yang unik dan lezat. Jangan lupa mencoba hidangan laut segar, seperti ikan bakar dan udang, yang seringkali disajikan dengan saus pedas khas Bali.
Selain makanan, ada juga minuman khas Bali yang wajib dicoba, seperti kopi Bali yang terkenal dan arak, minuman beralkohol tradisional. Jadi, selama liburan Anda di Bali, pastikan untuk menjelajahi berbagai rasa dan cita rasa kuliner yang memanjakan lidah Anda dan menambah kenangan tak terlupakan dalam perjalanan Anda.
Makanan khas Bali memiliki daya tariknya sendiri dan bisa dinikmati dengan harga yang terjangkau. Anda tidak perlu mengeluarkan banyak uang untuk menikmati cita rasa autentik Bali. Di sini, Anda dapat menemukan banyak kedai makanan lokal, warung, dan rumah makan yang menyajikan hidangan khas Bali dengan harga yang sangat bersahabat.
Bali adalah surga bagi pecinta kuliner, dan mencicipi makanan khas Bali adalah salah satu cara terbaik untuk merasakan budaya dan keunikan pulau ini. Makanan-makanan seperti nasi campur, ayam betutu, bebek betutu, sate lilit, dan banyak lagi akan memanjakan lidah Anda.
Tempat-tempat sederhana ini mungkin tidak selalu terlihat instagramable, tetapi pengalaman kuliner yang Anda dapatkan akan meninggalkan kenangan yang tak terlupakan selama liburan Anda di Bali.
Ayam Betutu adalah salah satu makanan khas Bali yang sangat terkenal di kalangan wisatawan dan penduduk setempat. Ayam Betutu ini biasanya menggunakan ayam kampung, dan cara memasaknya adalah dengan merebus ayam bersama dengan bumbu betutu yang terdiri dari cabai, bawang merah, bawang putih, jahe, kunyit, dan berbagai rempah-rempah lainnya.
Ayam Betutu ini sering disajikan bersama sambal matah dan kangkung plecing. Rasanya pedas, kaya akan bumbu, dan gurih. Daging ayamnya empuk, sehingga mudah dinikmati bersama dengan nasi hangat dan sambal matah khas Bali. Ini adalah hidangan wajib yang harus Anda coba saat berada di Bali, dan sangat kami rekomendasikan. Ayam Betutu adalah salah satu kuliner ikonik yang mencerminkan cita rasa autentik Bali.
Mujair Nyat Nyat adalah kuliner khas Kintamani, Bali, dan terbuat dari ikan mujair yang dapat ditemukan di Danau Batur. Cara membuatnya cukup sederhana. Pertama, ikan mujair digoreng hingga matang. Kemudian, bumbu yang terdiri dari bawang merah, bawang putih, lengkuas, jahe, kencur, dan bumbu lainnya ditumis.
Setelah itu, ikan mujair yang sudah digoreng dimasukkan ke dalam tumisan bumbu, diikuti dengan taburan bumbu iris yang terdiri dari bawang merah, bawang putih, sereh, cabe, dan tomat.
Rasa dari Mujair Nyat Nyat ini adalah gurih dan pedas. Ikan mujairnya tidak memiliki rasa amis, karena direndam dalam air jeruk nipis. Proses memasak dengan api kecil dan penutupan panci membuat ikan dan bumbunya meresap dengan sempurna. Disajikan dengan nasi hangat, hidangan ini semakin lezat. Jadi, jika Anda berkunjung ke Danau Batur, jangan lupa mencoba kuliner khas ini, ya.
Rujak Kuah Pindang adalah makanan khas Bali yang unik. Dalam rujak ini, ikan pindang digunakan sebagai tambahan, yang merupakan ikan yang telah melalui proses perebusan dan penggaraman. Ikan pindang biasanya terbuat dari ikan seperti kembung, tuna, cakalang, tongkol, dan lainnya.
Cara membuatnya cukup sederhana. Bumbu rujak terdiri dari gula Jawa, cabai merah, terasi, garam, dan air asam Jawa. Kemudian, bumbu rujak ini dicampur dengan kuah pindang yang terbuat dari air, serai, daun salam, lengkuas, garam, dan ikan pindang. Setelah itu, buah-buahan rujak seperti bengkuang, kedondong, jambu air merah, mangga muda, dan nanas dimasukkan ke dalam campuran ini.
Rujak Kuah Pindang memiliki cita rasa yang gurih, pedas, dan menyegarkan. Meskipun ada daging ikan, rujak ini tidak memiliki rasa amis. Anda dapat menemukan Rujak Kuah Pindang dengan mudah di Denpasar, Bali, dan salah satu tempat yang terkenal menjualnya adalah Warung Siki Rujak Kuah Pindang & Tipat Cantok yang berlokasi di Jalan Kertanegara, Kecamatan Denpasar Utara. Namun, ada banyak tempat lain di Denpasar yang juga menjual hidangan lezat ini.
Siobak Khe Lok adalah makanan khas Bali yang merupakan hasil akulturasi budaya dari masyarakat Tionghoa. Makanan ini berasal dari Kabupaten Singaraja dan terbuat dari daging babi, sehingga tidak memenuhi persyaratan halal.
Sejarah makanan ini terkait dengan pelabuhan Soenda Ketjil, yang merupakan gerbang masuk ke Pulau Bali pada masa Hindia Belanda. Oleh karena itu, kuliner seperti Siobak Khe Lok dengan pengaruh Tionghoa masuk ke Bali, terutama di daerah Singaraja yang berdekatan dengan pelabuhan Soenda Ketjil di masa lalu.
Siobak Khe Lok terdiri dari daging babi, samsam babi, ati, usus, dan gorengan yang disajikan dengan kuah coklat kental dan taburan kerupuk kulit. Kuahnya memiliki rasa gurih dan kental karena tambahan tepung tapioka, sementara daging babi memiliki rasa manis karena dimasak dengan kecap manis dan gula. Biasanya, Siobak Khe Lok disajikan dengan nasi putih untuk menambah cita rasa yang lezat.
Lawar adalah makanan khas Bali yang terbuat dari daging cincang yang dipanggang menggunakan daun pisang, lalu diberi berbagai macam bumbu, seperti terasi, cabai goreng, base segenep (bumbu khas Bali), ketumbar, merica hitam, dan berbagai rempah lainnya. Semua bumbu ini dicampurkan dengan tangan dan kemudian diberi potongan kacang panjang. Biasanya, daging yang digunakan adalah daging babi, meskipun ada variasi yang menggunakan daging ayam.
Lawar memiliki peran penting dalam tradisi Bali, sering digunakan sebagai persembahan dalam upacara Panca Yadnya, serta sebagai hidangan sehari-hari. Namun, dalam budaya Bali, Lawar juga melambangkan kebersamaan yang menghubungkan perbedaan.
Rasa Lawar Bali adalah gurih, pedas, dan harum karena rempah-rempah yang melimpah. Jika Anda berkunjung ke Bali, Anda dapat dengan mudah menemukan hidangan ini di hampir seluruh kabupaten di pulau tersebut, terutama di kota Denpasar, di mana banyak restoran yang menyajikan Lawar di menu mereka.
Sate Lilit adalah hidangan sate khas Bali yang memiliki ciri khas unik. Bedanya dengan sate konvensional, Sate Lilit menggunakan batang serai sebagai tusukannya. Walaupun ada pengecualian di mana beberapa penjual street food mungkin menggunakan tusuk sate biasa, sate lilit yang khas biasanya menggunakan batang serai.
Salah satu hal yang membedakan Sate Lilit adalah pengolahan dagingnya. Dalam Sate Lilit, daging dihaluskan dan dicampur dengan tumisan bumbu yang terdiri dari kemiri, kunyit, cabai, jahe, bawang merah, bawang putih, terasi, dan bumbu lainnya.
Jadi, bumbu tersebut dimasukkan ke dalam daging yang dihaluskan sebelum dibakar. Ini adalah perbedaan utama dengan sate konvensional yang diberi bumbu setelah proses pemanggangan. Sate Lilit Bali dapat terbuat dari daging ayam atau dari bahan seafood, seperti daging ikan tenggiri dan udang.
Rasa dari Sate Lilit Bali adalah gurih, pedas, dan manis, yang merupakan karakteristik kuliner Bali yang lezat. Aroma sate lilit yang harum juga membuatnya menjadi hidangan yang menggugah selera. Anda dapat menemukan Sate Lilit di banyak tempat di Kota Denpasar, tetapi juga di daerah lain di Bali, seperti Kabupaten Tabanan. Pastikan Anda mencoba hidangan khas Bali ini saat berkunjung ke pulau tersebut!
Bubur Injin adalah makanan khas Bali yang terbuat dari ketan hitam (injin), gula merah, garam, vanilla, dan santan. Bubur Injin sering disebut sebagai bubur ketan hitam khas Bali. Proses pembuatannya cukup sederhana dan bisa dilakukan di rumah.
Untuk membuat Bubur Injin, langkah pertama adalah mencuci ketan hitam, kemudian merendamnya dalam air selama 2-4 jam. Setelah merendam, rebus ketan hitam bersama dengan air rendaman hingga empuk, lalu tambahkan gula merah. Selanjutnya, santan direbus terlebih dahulu dengan tambahan vanila atau bubuk kayu manis, dan sejumput garam. Setelah itu, bubur ketan hitam (injin) disiram dengan santan yang sudah dimasak.
Anda dapat menemukan Bubur Injin di berbagai tempat di Bali, terutama di dekat pantai Seminyak dan sekitar Ubud. Beberapa warung kopi juga menyajikan bubur injin, meskipun kadang-kadang dengan tambahan kacang hijau.
Rasa Bubur Injin khas Bali ini adalah ketan hitam yang empuk, manis, hangat, dan memuaskan. Hidangan ini sangat cocok untuk dinikmati pada malam hari ketika Anda tidak ingin makan nasi dan mencari hidangan yang bisa menghangatkan badan.
Bubur Mengguh adalah makanan khas Buleleng, sebuah kabupaten di Bali bagian utara. Makanan ini memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan bubur pada umumnya, yaitu penggunaan santan dalam proses memasak berasnya. Setelah menjadi bubur, Bubur Mengguh disajikan dengan kuah ayam, potongan ayam suir, kacang tanah, dan sate telur sesuai selera. Biasanya, bubur ini juga disantap bersama urap sayur.
Anda dapat menemukan Bubur Mengguh di beberapa tempat, termasuk di Denpasar. Namun, untuk merasakan keaslian dan kekhasan Buleleng, lebih baik mencicipi Bubur Mengguh langsung di Buleleng. Secara rasa, Bubur Mengguh mirip dengan bubur ayam, tetapi memiliki rasa gurih yang lebih kuat karena penggunaan santan.
Serombotan adalah makanan khas dari Kabupaten Klungkung, yang terletak di sebelah Kabupaten Gianyar, Bali. Makanan ini terbuat dari sayuran rebus yang disajikan dengan dua jenis sambal yang berbeda, yaitu Sambal Nyuh (dibuat dengan bahan seperti kemiri, kencur, bawang putih, cabai, terasi, garam, dan kelapa parut) dan Sambal Unyah Sere Limo (mengandung cabai, terasi, bawang putih, tomat, dan garam).
Sayuran yang biasanya digunakan dalam Serombotan antara lain kacang panjang, kecipir/kelongkang, tauge, timun, kangkung, dan kacang kecai/kacang mentik.
Cara membuatnya cukup sederhana, yaitu dengan merebus sayuran hingga setengah matang, kemudian ditambahkan kedua jenis sambal secara berurutan, pertama Sambal Nyuh dan kemudian Sambal Unyah Sere Limo. Meskipun makanan khas Klungkung, Anda juga dapat menikmati Serombotan di Kota Denpasar.
Secara rasa, Serombotan Klungkung memiliki sayuran yang empuk karena tidak direbus terlalu lama, dan bumbu sambalnya memberikan cita rasa gurih dan pedas yang lezat. Jika Anda menyukai makanan seperti salad saat berada di Bali, maka Serombotan Klungkung bisa menjadi pilihan yang bagus untuk Anda coba.
Sate Plecing adalah alternatif lain dari sate lilit yang memiliki ciri khas tersendiri. Sate Plecing terbuat dari potongan daging yang disajikan seperti sate pada umumnya, dengan perbedaan utama terletak pada bumbunya.
Sebelum dipanggang, daging sate Plecing harus dibumbui dengan campuran bawang putih, jahe, gula merah, air asam, garam, merica, ketumbar bubuk, kaldu jamur, dan cabai bubuk jika ingin pedas. Ini membuat sate Plecing memiliki rasa dan aroma yang khas, berbeda dari sate pada umumnya yang biasanya disajikan dengan kecap atau saus kacang.
Setelah diberi bumbu dan dipanggang hingga matang, sate Plecing disajikan dengan saus tambahan yang terbuat dari cabe, tomat, dan terasi yang ditumis dalam minyak panas. Rasa sate Plecing sangat lezat, dengan rasa gurih, asin, asam, manis, pedas, dan aromanya yang menggugah selera.
Sate Plecing adalah makanan khas Bali, terutama berasal dari daerah Singaraja di Bali Utara. Meskipun asalnya dari Singaraja, Anda masih bisa menemukan sate Plecing di Kota Denpasar dan sekitarnya. Jadi, pastikan untuk mencicipi kuliner sate Plecing ini saat berlibur di Bali!
Babi Guling adalah salah satu makanan khas Bali yang terkenal dan lezat. Namanya secara harfiah berarti “babi yang diputar” dan mengacu pada proses pembuatan kuliner ini, di mana seekor babi utuh ditusuk dengan kayu panjang dan dipanggang di atas bara api sambil diputar-putar (diguling).
Proses penyajiannya juga unik, di mana babi utuh dibelah perutnya, diisi dengan bumbu, dan kemudian dijahit kembali. Kemudian babi itu dilumuri kunyit, disiram dengan air kelapa, dan dibakar hingga kulitnya berwarna coklat merata.
Setelah proses memanggang, daging babi guling diiris menjadi potongan kecil dan disajikan bersama nasi. Biasanya, sajian Babi Guling dilengkapi dengan sate dan sayuran untuk menambah rasa dan kenikmatannya. Babi Guling sangat terkenal di Bali dan dapat ditemukan di seluruh kabupaten di pulau ini, menjadikannya salah satu hidangan yang mudah ditemui.
Dalam hal rasa, Babi Guling dikenal karena kulit babinya yang renyah dan daging babinya yang empuk dan gurih. Bagi mereka yang dapat mengonsumsi makanan non-halal, kuliner ini adalah hidangan yang harus dicoba saat berlibur di Bali.
Nasi Jinggo adalah versi Bali dari Nasi Kucing yang dikenal di tempat lain. Nama “Nasi Jinggo” berasal dari bahasa Hokkien, “Jeng Go,” yang berarti seribu lima ratus, merujuk pada harga awalnya sebelum krisis moneter tahun 1997.
Nasi Jinggo di Bali biasanya dibungkus dalam daun pisang dan disajikan dalam porsi kecil dengan beragam lauk pauk. Lauk pauknya bisa berbeda-beda, seperti mie goreng, telur, sambal goreng tempe dengan serundeng, ayam suwir, dan banyak lagi.
Meskipun harga aslinya dulu seribu lima ratus, sekarang harga Nasi Jinggo telah meningkat dan bisa berkisar antara 3.000 hingga 10.000 rupiah per porsi. Jadi, jika kamu mencicipi Nasi Jinggo, jangan terkejut jika harus membayar lebih dari seribu lima ratus.
Orang seringkali memesan beberapa porsi sekaligus, karena satu porsi saja mungkin tidak cukup untuk membuat perut kenyang. Nasi Jinggo dapat ditemukan di banyak tempat di Denpasar, dan menjadi makanan sehari-hari yang populer di Bali. Rasanya enak dan memiliki beragam variasi lauk pauk yang membuatnya menarik untuk dicoba.
Nasi Tepeng adalah makanan khas Bali, terutama di Kabupaten Gianyar. Meskipun disebut “nasi” dalam namanya, sebenarnya lebih mirip dengan bubur dalam bentuk dan teksturnya. Orang Gianyar sering menyebutnya sebagai “Bubur Tepeng.” Kuliner ini dapat ditemukan di pasar Senggol di Gianyar dengan harga sekitar 5.000 hingga 10.000 rupiah.
Bubur Tepeng terbuat dari beras yang dimasak dengan santan hingga mencapai tekstur bubur. Kemudian, bubur ini disajikan dengan lauk pauk seperti daging ayam, telur, bayam, kacang, dan kelapa parut. Keunikan Bubur Tepeng adalah penggunaan santan kelapa dalam memasak berasnya, memberikan cita rasa gurih yang khas.
Kehadiran sayur bayam juga memberikan nilai gizi pada hidangan ini. Rasanya lezat, dan tentu saja, kamu bisa mencobanya saat berada di Bali untuk merasakan cita rasa kuliner khas Gianyar ini.
Sambal Matah adalah sambal khas Bali yang cukup unik dan terkenal. Meskipun sambal sebagian besar digunakan sebagai penyedap makanan, Sambal Matah memiliki tempat istimewa dalam daftar makanan khas Bali. Apa yang membedakan Sambal Matah dari sambal lainnya adalah penggunaan minyak kelapa dalam resepnya.
Sambal Matah terbuat dari bawang merah, bawang putih, daun jeruk, serai, jeruk nipis, minyak kelapa, terasi, dan cabai. Minyak kelapa adalah bahan wajib dalam pembuatan Sambal Matah karena memberikan aroma khas dan citarasa. Cara membuatnya pun relatif mudah, dengan menumis terasi, serai, dan bawang putih dalam minyak kelapa, lalu mencampurkannya dengan bawang merah, daun jeruk, cabai, dan bahan lainnya.
Sambal Matah digunakan sebagai pelengkap berbagai hidangan Bali, seperti Ikan Asap Sambal Matah atau Ayam Betutu. Rasanya khas dan unik, dengan wangi, rasa gurih, dan sedikit pedas. Sambal Matah ini sangat populer di Bali dan sekarang juga dapat ditemukan di berbagai restoran dan kafe di berbagai tempat, termasuk di luar Bali. Jadi, ketika kamu berkunjung ke Bali, pastikan mencicipi Sambal Matah yang otentik dan nikmat.
Tipat Blayag adalah hidangan khas dari Buleleng, sebuah kabupaten di Bali bagian Utara. Hidangan ini terbuat dari ketupat atau lontong yang disajikan dengan berbagai bahan dan kuah yang membuatnya sangat lezat.
Tipat, yang juga dikenal sebagai ketupat, adalah makanan pokok yang biasanya terbuat dari nasi yang dimasukkan dalam anyaman daun kelapa atau bambu lalu direbus. Namun, ketupat dalam Tipat Blayag memiliki bentuk yang unik, yaitu seperti bantal. Ketupat ini disajikan dengan berbagai bahan lain seperti sayur urap (kacang panjang, tauge, dan bumbu kelapa), ayam betutu suwir, telur, kacang mentik yang di taburkan, dan kuah Blayag.
Kuah Blayag adalah elemen kunci dalam hidangan ini, dan dibuat dari air rebusan ayam betutu, bumbu genep, dan tepung beras untuk memberikan tekstur kental. Uniknya, dalam Tipat Blayag, penggunaan kelapa parut menggantikan santan, yang memberikan hidangan itu rasa gurih yang khas.
Jika kamu berkunjung ke Buleleng, Bali Utara, pastikan untuk mencicipi Tipat Blayag, karena ini adalah hidangan khas yang sangat nikmat dan menggugah selera.
Tum Ayam adalah makanan khas Bali yang terbuat dari ayam yang diolah dengan berbagai bumbu rempah dan dibungkus dalam daun pisang untuk memberikan citarasa yang lezat. Bumbu-bumbu yang digunakan dalam proses pembuatan Tum Ayam ini mencakup bawang putih, bawang merah, cabai, daun salam, jahe, serai, dan berbagai rempah-rempah lainnya yang memberikan hidangan ini rasa yang kaya dan harum.
Setelah ayam dan bumbu-bumbu dicampur dengan baik, campuran tersebut dibungkus dalam daun pisang dan kemudian diolah dengan cara yang khas. Proses memasak Tum Ayam ini dapat menciptakan hidangan yang sangat lezat dengan citarasa yang unik dan khas Bali.
Rujak Bulung adalah hidangan khas Bali yang unik. Berbeda dari rujak pada umumnya yang terbuat dari berbagai macam buah-buahan, Rujak Bulung menggunakan rumput laut sebagai bahan utamanya. Rumput laut ini kemudian disiram dengan kuah pindang, yang merupakan kuah khas Bali, dan dihidangkan dengan tambahan kelapa parut serta kedelai goreng. Kombinasi bahan-bahan ini menciptakan hidangan yang unik dengan rasa yang khas Bali.
Terima kasih telah membaca daftar kuliner khas Bali yang enak dan terkenal! Memang 32 makanan khas Bali diatas hanya sebagian kecil saja, kekayaan rempah-rempah dan penggunaan kelapa adalah ciri khas kuliner Bali yang membuatnya begitu lezat. Base Genep adalah campuran bumbu yang penting dalam memasak masakan Bali dan memberikan cita rasa khas pada hidangan-hidangan tersebut.
Semoga daftar makanan khas Bali ini dapat menjadi panduan bagi siapa saja yang ingin menjelajahi dunia kuliner Bali dan mencicipi kelezatan makanan tradisionalnya. Bali memiliki begitu banyak makanan yang lezat dan unik untuk dicoba, sehingga wisatawan pasti akan menikmati pengalaman kuliner mereka di pulau ini.
Baca Juga : 100 Tempat Wisata di Bali