Gudeg, makanan tradisional khas Jogja, adalah sajian lezat yang dihasilkan dari buah nangka muda terbaik, gula merah asli, bumbu pilihan, dan proses memasak menggunakan tungku kayu. Gudeg Sagan dengan ciri khas gudeg basah memiliki keunikan dengan kuah santan kelapa (areh) dan krecek sebagai sajian pelengkap. Krecek ini merupakan kulit sapi berkualitas tinggi yang diracik dengan rempah-rempah pilihan.
Gudeg Sagan, yang pertama kali di dirikan pada tanggal 7 September 2003 oleh Bapak Willy sekeluarga, mendapatkan namanya dari Kampung Sagan tempat usaha ini berawal. Awalnya hanya sebuah warung lesehan, Gudeg Sagan kini telah berkembang menjadi restoran yang tetap berlokasi di JL. Prof. Dr. Herman Yohanes No. 53, Sagan, Yogyakarta.
Selain menjadi warisan keluarga, Bapak Willy menjalankan Gudeg Sagan dengan tujuan mengembangkan kuliner tradisional sebagai bagian dari warisan budaya. Fokusnya adalah menciptakan suasana yang sesuai dengan selera anak muda, terutama mahasiswa.
Saat ini, Gudeg Sagan menawarkan live music dan area outdoor, menciptakan pengalaman bersantap yang menyenangkan bagi konsumen, terutama mereka yang mayoritas adalah anak muda. Hal ini memungkinkan setiap pelanggan menikmati suasana malam sambil menikmati Gudeg dan live music.
Dengan komitmen untuk mempertahankan cita rasa dan harga yang terjangkau, Gudeg Sagan berusaha untuk tetap dicintai oleh konsumennya. Mereka mempromosikan usahanya melalui mulut ke mulut dan aktif di media sosial, sehingga dapat terus dikenal dan diakses oleh mahasiswa dan masyarakat umum.
Gudeg Sagan menghadirkan gudeg “priyayi” dengan penyajian yang rapi dan porsi yang bersahaja, menciptakan pengalaman kuliner yang istimewa. Dalam hidangan ini, menu pendampingnya diatur dengan indah mengelilingi nasi, termasuk ayam, telur, dan sambal goreng krecek.
Ayam kampung yang digunakan dalam gudeg ini disajikan dengan kuah areh gurih yang melimpah, menciptakan harmoni cita rasa yang lezat. Pilihan bagian ayam, seperti dada, paha, atau ceker, dapat dipilih sesuai selera. Sambal goreng kreceknya tidak hanya menarik secara visual, tetapi juga menggunakan bahan berkualitas tanpa hancur atau pecah-pecah. Pedasnya sambal tetap terasa tanpa siraman kuah berlebihan, dan bumbunya benar-benar meresap.
Meskipun penampilannya mungkin tidak se eye catching gudeg lainnya, namun dari segi rasa dan aroma, Gudeg Sagan memiliki ciri khas tersendiri yang tak terlupakan. Selain disajikan dengan nasi, tempat ini juga menawarkan gudeg dengan bubur.
Terdengar aneh? Tidak sama sekali. Bubur gudeg adalah pilihan lazim di Jogja, khususnya untuk menu sarapan. Rasanya tidak kalah nikmat dengan nasi gudeg, bahkan bisa membuat Anda ketagihan setelah mencobanya. Jadi, jangan ragu untuk mencicipi keunikan dan kelezatan gudeg “priyayi” ala Gudeg Sagan.
Sejauh ini, banyak yang mengetahui bahwa sentra gudeg terletak di Wijilan, lokasi di mana kita dapat memilih dari tempat untuk menikmati gudeg jogja. Namun, tidak banyak yang menyadari bahwa di wilayah Sagan, tepatnya di Jl. Prof. Ir. Herman Yohanes, ada sebuah sentra kuliner gudeg yang tidak kalah lezat dan menggugah selera.
Gudeg Sagan memulai perjalanannya pada tahun 2000 dengan merintis usaha lesehan di depan sebuah toko elektronik. Seiring berjalannya waktu, perubahan besar terjadi, dan sekarang Gudeg Sagan tidak lagi mengadopsi model lesehan.
Sebaliknya, mereka telah menggantinya dengan meja dan kursi yang nyaman, menempatkan tempat kuliner ini di rumahnya sendiri. Transformasi ini menjadi buah dari perjalanan panjang Gudeg Sagan yang kini dapat dinikmati dengan kenyamanan dan cita rasa yang khas.
Bukan rahasia umum, jika masakan jogja cenderung manis termasuk gudeg. Dan sebagian orang, kurang cocok dengan masakan yang manis. Kabar baiknya, gudeg disini tidak manis jadi sangat cocok untuk lidah orang luar jogja.
Gudeg Sagan menghadirkan pengalaman kuliner unik dengan konsep gudeg basah, disajikan bersama ayam kampung sebagai lauk utama. Kelebihan gudeg ini terletak pada porsinya yang melimpah dengan areh yang cukup berlimpah, memberikan cita rasa istimewa. Sambal krecek pedasnya pun memberikan sentuhan yang pas di lidah.
Untuk pengalaman kuliner yang lebih memuaskan, nikmati Gudeg Sagan ini dengan nasi atau bubur. Keistimewaan lainnya? Semua masakan di restoran ini dibuat tanpa menggunakan MSG, menjadikannya pilihan yang lebih sehat untuk dinikmati. Jadi, selain lezat, Gudeg Sagan juga memperhatikan aspek kesehatan dalam setiap hidangannya.
Dengan 12 pilihan menu utama yang menggoda selera, Gudeg Sagan memberikan variasi kuliner yang tak terbatas. Mulai dari gudeg krecek uritan, gudeg ampela ati, gudeg krecek kepala, hingga gudeg krecek telur bebek, pilihlah menu favoritmu dan nikmati pengalaman kuliner yang tak terlupakan.
Harga setiap porsi gudeg sangat terjangkau, berkisar antara Rp 8 ribu hingga Rp 30 ribu, tergantung pada pilihan lauk yang kamu pilih. Untuk melengkapi hidanganmu, Gudeg Sagan juga menyediakan beragam minuman, seperti es teh, es jeruk, kopi, dan lainnya. Harga minuman pun sangat bersahabat, berkisar antara Rp 3 ribu hingga Rp 12 ribu.
Dengan cita rasa yang lezat dan harga yang terjangkau, Gudeg Sagan menawarkan pengalaman kuliner yang memuaskan tanpa menguras kantong. Jadi, siapa yang bisa menolak ajakan untuk menikmati hidangan lezat dan terjangkau di tempat seperti ini?
Gudeg Sagan memiliki lokasi strategis di Jl. Prof. Dr. Herman Yohanes No.53, Samirono, Caturtunggal, Depok, Sleman. Jika Anda datang dari Bandara, arahkan langkah ke arah barat hingga mencapai perempatan Galeria Mall. Lanjutkan perjalanan ke utara sekitar 500 meter, dan Gudeg Sagan akan terletak di sebelah kiri jalan, berdekatan dengan Toko Wijaya. (Map)
Restoran ini buka setiap hari, memberikan Anda fleksibilitas untuk menikmati hidangan lezatnya. Jam operasional Gudeg Sagan dimulai dari pukul 09.00 hingga 24.00 WIB, memberikan Anda cukup waktu untuk menikmati sajian khasnya. Jangan lewatkan kesempatan untuk menjelajahi cita rasa unik Gudeg Sagan di lokasi yang mudah diakses ini!
Menyajikan Gudeg dengan Ayam Kampung
Gudeg Sagan menghadirkan pengalaman kuliner unik dengan jenis gudeg basah yang menggunakan ayam kampung sebagai pilihan utama. Pilihan ini dibuat karena daging ayam kampung memiliki cita rasa yang lebih gurih dan tanpa menggunakan vetsin.
Harga Terjangkau untuk Semua Selera
Menu makanan yang beragam, mencakup pilihan seperti bubur atau nasi gudeg krecek dengan lauk tempe, tahu, telur, sayap, paha, rempelo ati, uritan, dan lainnya. Harganya sangat terjangkau, berkisar mulai dari Rp 8.000,- hingga Rp 30.000,-. Jangan lupa mencicipi minuman mereka, seperti es teh, es jeruk, kopi, saparella, dan lainnya dengan harga berkisar antara Rp 3.500,- sampai Rp 12.500,-.
Tempat Nyaman di Pusat Kota
Gudeg Sagan Jogja tidak hanya menonjolkan lokasinya yang strategis di pusat kota, tetapi juga menawarkan fasilitas yang memanjakan pengunjung. Ruang makan yang luas dan kamar mandi yang bersih menjadi daya tarik tersendiri, menciptakan suasana nyaman yang sempurna untuk menikmati hidangan lezat.
Live Music untuk Suasana Berbeda
Selain menyajikan hidangan gudeg yang lezat, restoran gudeg ini juga sering menggelar live music keroncong. Alunan lagu-lagu keroncong yang memanjakan telinga akan menambah kesan menyenangkan selama makan. Para pengunjung bahkan dapat request lagu kepada pemusik dan penyanyi yang tampil!
Buka Hingga Malam
Salah satu daya tarik lainnya adalah jam operasional tempat ini yang sangat memudahkan, buka setiap hari mulai pukul 08.00 hingga 24.00 WIB, cocok untuk semua waktu makan, baik sarapan, makan siang, atau makan malam. Jadi, jangan lewatkan kesempatan untuk menikmati pengalaman kuliner yang lengkap dan menyenangkan di Gudeg Sagan Jogja.
Dari Jogja ke Jakarta, Gudeg Sagan yang terkenal kini buka di Jakarta, tepatnya di jalan Ciranjang, tidak jauh dari area Senopati. Gudeg adalah salah satu makanan lokal paling populer di Yogyakarta, pada dasarnya merupakan masakan berbahan dasar nangka muda dan Gudeg Sagan dikenal sebagai salah satu tempat makan Gudeg yang populer di sana. Gaya Gudeg di Gudeg Sagan adalah wet gudeg di mana mereka memasak kelapa muda dengan berbagai bumbu di atas kayu bakar.
Outlet baru yang dibuka di Jakarta ini terletak di rumah yang luas, dekorasinya sangat sederhana namun nyaman. Adapun makanannya, mereka menyajikan 6 pilihan Paket Nasi Gudeg dengan harga berkisar antara IDR 22k hingga IDR 50k, yang termurah adalah Paket Tempe IDR 22k (Nasi + Tempe + Krecek + Gudeg).
Berbagai hidangan samping tambahan juga tersedia dengan harga mulai dari IDR 8k hingga IDR 43k. Karena kami secara pribadi belum pernah ke Gudeg Sagan di Jogja, kami tidak dapat membandingkan rasa dan harga dengan Anda, tetapi kami mendengar bahwa lebih mahal di Jakarta, mungkin karena harga sewa di Jakarta jauh lebih tinggi.
Alamat:
Gudeg Sagan
Jl. Ciranjang No. 4, Kebayoran Baru
Jakarta Selatan
Gudeg, makanan khas Yogyakarta yang terkenal dengan rasa manis dan gurihnya, memiliki sejarah yang panjang dan kaya akan nilai budaya. Makanan ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas kuliner Yogyakarta dan menjadi daya tarik wisata yang menarik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.
Sejarah gudeg dapat ditelusuri kembali ke masa penjajahan Belanda di Indonesia. Konon, makanan ini pertama kali diperkenalkan oleh para abdi dalem Keraton Yogyakarta kepada para pejabat Belanda.
Dalam upaya untuk memenuhi selera para pejabat tersebut, para abdi dalem menciptakan makanan yang menggunakan bahan-bahan lokal seperti nangka muda, santan, dan gula merah. Hasilnya adalah gudeg, sebuah hidangan yang kaya akan rasa dan aroma yang unik.
Namun, sejarah gudeg tidak berhenti di masa penjajahan Belanda. Makanan ini terus berkembang dan menjadi bagian integral dari budaya Jawa. Di masa lampau, gudeg seringkali disajikan sebagai hidangan istimewa dalam acara-acara adat seperti pernikahan, khitanan, atau acara keluarga besar. Hal ini menunjukkan bahwa gudeg bukan hanya sekadar makanan, tetapi juga memiliki makna yang dalam dalam konteks kehidupan masyarakat Jawa.
Selain itu, gudeg juga memiliki peran penting dalam mempertahankan warisan kuliner tradisional. Dengan menggunakan bahan-bahan alami dan proses memasak yang tradisional, gudeg menjadi simbol dari keberlanjutan budaya kuliner Jawa. Hal ini juga tercermin dalam banyaknya warung-warung gudeg yang masih mempertahankan cara memasak tradisional dan bahan-bahan alami dalam membuat gudeg.
Seiring dengan perkembangan zaman, gudeg juga mengalami berbagai inovasi dan variasi dalam penyajiannya. Mulai dari gudeg krecek, gudeg manggar, hingga gudeg telur, masing-masing memiliki ciri khas dan keunikan tersendiri. Hal ini menunjukkan bahwa gudeg terus hidup dan berkembang sesuai dengan tuntutan zaman, namun tetap mempertahankan akar budayanya yang kuat.
Dalam konteks globalisasi, gudeg juga telah menjadi bagian dari promosi pariwisata Indonesia. Banyak restoran dan warung gudeg di Yogyakarta yang menjadi destinasi wisata kuliner bagi para wisatawan. Hal ini menunjukkan bahwa gudeg tidak hanya menjadi bagian dari budaya lokal, tetapi juga telah menjadi bagian dari citra kuliner Indonesia di mata dunia.
Sejarah gudeg yang panjang dan kaya akan nilai budaya menunjukkan betapa pentingnya makanan dalam memperkuat identitas suatu daerah. Gudeg bukan hanya sekadar hidangan lezat, tetapi juga merupakan simbol dari keberlanjutan budaya, kearifan lokal, dan keragaman kuliner Indonesia.
Oleh karena itu, kita sebagai masyarakat Indonesia perlu membanggakan warisan kuliner kita dan terus mempromosikan serta melestarikannya untuk generasi yang akan datang. Semoga gudeg tetap menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas kuliner Yogyakarta dan Indonesia, serta tetap dihargai dan dinikmati oleh masyarakat lokal maupun mancanegara.