Yogyakarta tidak saja dikenal sebagai kota pelajar, tetapi juga sebagai kota yang memiliki kekayaan kuliner. Salah satu andalan selain gudegΒ dan bakmi jawa yang merupakan legenda kuliner terkenal di Yogya adalah SGPC Bu Wiryo (Sego Pecel Bu Wiryo) yang berdiri sejak 1959. Keberadaan warung pecel ini di tengah-tengah lingkungan akademisi Universitas Gadjah Mada menjadi nilai jual tersendiri.
Berbicara tentang sejarah SGPC Bu Wiryo, seperti telah disebutkan di atas bahwa SGPC Bu Wiryo didirikan pada tahun 1959, oleh pasangan suami istri Dario dan Suyati yang memiliki nama keluarga Wiryosoenarto. Pada saat didirikan warung ini berlokasi di sebelah timur KPTU UGM. Pada tahun 1994 lokasi warung ini bergeser ke Jalan Agro CT VIII, Sleman, sebelah utara Selokan Mataram.
SGPC Bu Wiryo masih mempertahankan bangunan sederhana, meja dan bangku panjang yang terbuat dari kayu berjejer memenuhi bagian dalam warung ini, semakin memberikan kesan kuat bahwa SGPC Bu Wiryo bersahaja dan tetap konsisten mewarisi budaya tradisional. Selain itu ada pula grup musik yang siap menghibur anda apabila singgah ke warung ini dengan memainkan lagu-lagu pop dan lagu daerah.
Sesuai dengan namanya, menu utama warung ini tentu saja sego dan pecel (nasi dan pecel). Bukan sego pecel yang biasa anda temui, melainkan sego pecel spesial dengan balutan bumbu yang spesial pula. Anda mungkin akan heran, karena tidak sampai 2-3 menit menu yang Anda pesan siap disantap.
Kecepatan dan kesigapan pramusaji sangat diutamakan untuk menghargai kedatangan para pengunjung. Untuk masalah harga Anda tidak perlu khawatir, karena seporsi sego pecel plus lauk pauk dihargai sekitar Rp 10.000,- sampai dengan Rp 12.000,-, cukup terjangkau bukan?
Sejak berdiri di depan Pagelaran Keraton, Sego Pecel Bu Wiryo telah menjadi kuliner favorit tidak hanya bagi mahasiswa UGM, tetapi juga masyarakat sekitar.
Berlokasi di UGM Bulaksumur, Bu Wiryo awalnya menjual sambil menggendong sego pecel di bawah pohon sawo kecil sebelah timur Balairung UGM. Kala itu, dengan dua warung di tempat yang sama, Sego Pecel Bu Wiryo dan warung nasi gudeg bersaing, namun sego pecel-lah yang paling diminati oleh mahasiswa UGM.
Ketertarikan terhadap sego pecel Bu Wiryo begitu besar sehingga mahasiswa rela antre dan bahkan makan di luar warung karena keterbatasan ruang. Warung kecil dengan jumlah meja dan kursi yang terbatas ini menjadi pusat kuliner yang ramai, terutama saat jam kantor UGM.
SGPC Bu Wiryo menjadi langganan tidak hanya bagi mahasiswa, tetapi juga para dosen, termasuk Joko Widodo yang saat itu kuliah di Fakultas Kehutanan UGM. Beberapa menteri seperti Pak Pratikno, Bu Retno Marsudi, Pak Basuki Hadimuljono, dan Pak Budi Karya Sumadi juga pernah menikmati Sego Pecel Bu Wiryo.
Pada akhir tahun 1994, warung ini pindah ke Jalan Agro CT VIII A-10 Klebengan, Selokan Mataram, setelah kebijakan membersihkan kawasan UGM dari pedagang kaki lima. Meski pindah, kelezatan Sego Pecel Bu Wiryo tetap memikat pelanggan. Para mahasiswa dan alumni tetap setia datang untuk menikmati kuliner legendaris ini.
Kini, Sego Pecel Bu Wiryo tetap menjadi tempat yang ramai, melayani pelanggan mulai pukul 07.00 hingga pukul 19.00 WIB setiap harinya. Para alumni tidak melewatkan kesempatan untuk datang, merasakan nostalgia, dan mengenang masa-masa indah kuliah di UGM sambil menikmati hidangan lezat dari SGPC Bu Wiryo.
Warung ini membanggakan nasi pecel sebagai menu andalannya. Meskipun tampilan pecelnya mirip dengan yang biasa, SGPC Bu Wiryo memberikan sentuhan istimewa pada sambal kacangnya. Sambal kacang yang encer namun sarat akan tekstur kacang, memberikan pengalaman rasa yang tak terlupakan.
Sambalnya tidak hanya pedas, tapi juga memiliki sentuhan manis yang unik. Kacang tanah yang digunakan untuk sambal dikisar halus, memberikan aroma yang khas saat menyentuh lidah.
Meskipun dikenal sebagai warung pecel, SGPC Bu Wiryo juga menawarkan beragam sop yang menjadi daya tarik tersendiri. Sopnya memiliki rasa yang pas, dilengkapi dengan sayuran yang segar dan kuah bening yang menyegarkan.
Kelezatan sop diperkaya dengan tahu bulat dan tempe goreng yang memberikan rasa gurih khas. Selain nasi pecel dan sop, tersedia pula menu lain yang tidak kalah menggoda. Uniknya, nama-nama menu di SGPC Bu Wiryo dirancang untuk menarik perhatian calon pelanggan, menciptakan rasa penasaran yang mengundang mereka untuk mencoba satu porsi.
Meskipun Bu Wiryo telah meninggalkan dunia pada tahun 1995, warisan kuliner sego pecelnya tetap berlanjut, dipegang oleh para generasi penerusnya. Mereka meneruskan tradisi keluarga dengan tetap menjaga kualitas dan keunikan yang telah menjadi ciri khas SGPC Bu Wiryo.
π‘ SGPC Bu Wiryo | βββββ |
π‘ Lokasi | β‘ Jl. Agro No.10, Kocoran, Caturtunggal, Kec. Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta |
π‘ Map | β‘ SGPC Bu Wiryo |
π‘ Harga Makanan | β‘ Rp 6.000 – Rp 29.000 |
π‘ Harga Minuman | β‘ Rp 2.000 – Rp 15.000 |
π‘ Jam Buka | β‘ Jam 07:00 – 19:00 |
π‘ Review Kami | β‘ Salah satu pilihan makan pecel enak di Jogja, dekat dengan anak UGM di tengah kota. |
β‘ Tersedia pilihan lauk mulai dari ayam tepung, gorengan, telur ceplok, aneka sate dll. |